Bagaimana seorang suporter sepakbola dalam memaknai jersey? Arti suporter dalam kamus adalah orang yang mendukung sebuah tim, seseorang, politik, dan lainnya. Itu artinya suporter adalah orang yang mencintai suatu tim atau orang/pemain yang diidolakannya, dan akan melakukan apapun untuk mendukung tim atau orang yang diidolakannya itu.
Oleh karena itu, jangan heran mengapa mereka sering disebut pemain ke-12 sebuah tim. Jika Anda adalah seorang suporter sepakbola yang fanatik, maka anda membutuhkan identitas dari sebuah kefanatikan tersebut, kepemilikan akan jersey dan Syal akan menjadi perlengkapan standar di sini.
Jersey akan kita jadikan identitas kita sebagai pendukung sebuah klub atau negara dalam hal sepakbola, syal biasanya digunakan oleh suporter yang biasanya menonton sepakbola secara langsung di stadion. Untuk tambahan biasanya seorang suporter akan bergabung dalam komunitas-komunitas penggemar sepakbola, dan ini kembali ditandai dengan kepemilikan KTA (Kartu Tanda Anggota) dan pernak-pernik lainnya.
Semakin banyak suporter fanatik, maka ini akan semakin menguntungkan klub yang digemari tadi, apalagi jika klub itu dijalankan secara profesional. Sebagai contoh, klub Bayern Munich mendapatkan pendapatan komersial dari merchandise sebesar 38.9 juta Euro (Sekitar Rp.462.073.806.000,-). Kunci sukses klub Jerman dalam pendapatan komersial adalah karena mereka berada di negara dengan basis suporter dan pasar komersial terbesar di Eropa.
Kembali mengenai suporter. Bagi mereka, elemen nyata sebagai sebuah pembeda dan identitas adalah jersey. Selain dipakai oleh pemain di lapangan jersey juga merupakan kebanggaan bagi penggemar klub itu. Jersey sudah seperti panji-panji yang harus dihormati dan dipertahankan sampai titik darah penghabisan. Itulah mengapa para suporter fanatik sepakbola begitu mengagungkan sebuah jersey.
Jersey bisa jadi sebuah alat untuk mengingat sejarah, pahit ataupun menyenangkan, dan jersey dapat dikoleksi oleh tukang becak hingga presiden sekalipun. Warna khas sebuah klub sepakbola diyakini sebagai petunjuk seperti halnya kitab suci. Dia sebagai pedoman dan pembimbing bagi berbagai macam perbedaan untuk bersatu membela sebuah klub. Orang berani beradu mulut hingga fisik dengan rivalnya hanya karena melecehkan warna dasar dari klub mereka.
Sumber: www.bola.net